Berbagi Kisah: Di Balik Celemek Emas

Perjuangan Mendapatkan Cookpad Golden Apron

Bismillaah…

DI BALIK “CELEMEK EMAS”

Awal nikah beberapa tahun lalu, ingin bisa seperti ummahat di luar sana yang pada pintar masak.

Apa daya…

Untuk yang jarang ke dapur semasa gadis dan tidak punya passion memasak seperti ana, bikin 1 resep masakan aja mesti mikir keras “apa bumbunya? gimana mengolahnya?” seingat ana, dulu kelas online per-dapuran tidak se-marak seperti saat ini, dan yang paling mudah ana akses saat itu yaa, Cookpad.

Ana mulai perhatikan resep-resep di Cookpad, lalu bereksperimen menyesuaikan selera ana dan keluarga. Mulai membiasakan masak, walau jauh dari kata “jago masak”.

Ana tidak terlalu aktif di Cookpad, hanya sesekali buka. Suatu saat ada tantangan Golden Apron Season 2 di Cookpad, untuk mengikuti tantangannya tiap pekan harus upload min. 1 resep, selama setahun penuh.

Untuk yang suka dan rajin masak, tantangan seperti ini sepele, ya? Tapi untuk ana.. belum masaknya, belum upload-nya. Melakukan selama setahun penuh, jelas bukan hal yang mudah.

“Konon”, Golden Apron jadi incaran pada Cookpaders. Entah karena apa, celemek emas ini diincar. Tapi saat itu ana putuskan ikut berburu celemek emas itu juga, tujuannya 1: MENANTANG DIRI SENDIRI.

⭕️ TOXIC HABIT

Salah satu kebiasaan beracun/buruk (toxic habit) yang mungkin pernah kita semua lakukan adalah membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain (khususnya dalam perkara dunia).

“Fulanah bisa begini begitu, sementara ana begini begini aja…”

Pernah ada yang terperangkap di situasi seperti ini? Membandingkan-bandingkan diri sendiri dengan orang lain..

Kembali ke tantangan Cookpad Golden Apron Season 2..

Ketika akhirnya memutuskan ikut, ana bukan ingin mengalahkan orang lain. (Karena kalau harus menyaingi ummahat di luar sana yang jago jago banget masak, ana sadar diri)

Ana ingin menantang diri sendiri untuk disiplin dan konsisten pada bidang di luar zona nyaman ana. Memasak memang bukan passion ana, tapi ana ingin bisa menyajikan masakan hasil tangan sendiri untuk keluarga. Golden Apron adalah cara ana memaksa diri sendiri untuk latihan masak.

Alhamdulillah dengan kemudahan dari Allah, setelah menyelesaikan tantangan selama setahun penuh (dari akhir 2019 kalau tak salah), menjelang akhir 2020 tim Cookpad Indonesia mengirimkan ke ana sebuah kotak berisi celemek emas dan kartu ucapan kelulusan: Congraduation! Golden Apron Season 2

Kalau ada yang tanya “sekarang udah jago masak, dong?”

Masih belum, tapi setidaknya lebih sering masak dibandingkan dulu.

📌 ME VS ME

Jangan sibukkan diri, berusaha mengalahkan orang lain dalam perkara dunia. “Ingin lebih dari fulanah.” (padahal fulanahnya aja nggak kenal kita). Buat apa? Hanya bikin diri sendiri menderita, na’udzubillah nanti bertumpuk berbagai macam penyakit hati, lalu kurang mensyukuri nikmat, dan akhirnya merusak diri perlahan-lahan dari dalam.

Jadi, yang semestinya kita kalahkan pertama kali adalah diri kita, kan?

Bukankah dalam belajar agama saja.. dorongan utama thalabul ilmi adalah untuk mengangkat kebodohan diri sendiri? Baru setelahnya mengangkat kebodohan orang lain…?

🔸 TANTANGAN YANG TIADA AKHIR

Apakah dengan meraih celemek emas, artinya sudah sukses mengalahkan diri sendiri?

Tentu tidak…

Sampai saat ini, anapun masih terus melatih diri untuk disiplin dan konsisten tidak hanya urusan dapur, tapi juga dalam hal lainnya..

Jadi ME VS ME adalah tantangan tiada akhir.

Manusia makhluk lemah, tempatnya salah, dan istiqomah itu tak mudah. Kalau bukan dengan pertolongan dan kemudahan Allah. Apalah kita ini? 

Semoga Allah memberikan kita taufiq untuk senantiasa memperbaiki diri, menjaga keselamatan hati, dan menempuh jalan-jalan yang baik tidak hanya dalam urusan dunia tapi juga urusan akhirat tentunya, aamiin..

 
Yuk, bagikan artikel ini!